FAR Capital Logo

Fakta Mengejutkan! 23% Gen Z Indonesia Menganggur & Tak Bayar Pajak, Kenapa?

Gen Z sering dikenal sebagai generasi yang paling melek teknologi dan punya banyak peluang sukses di era digital. Namun, data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan fakta yang cukup mengkhawatirkan, 9,9 juta anak muda Indonesia usia 15-24 tahun masuk dalam kategori tidak produktif. Mereka tergolong dalam kelompok NETT (Not in Education, Employment, or Training), artinya mereka tidak sedang sekolah, tidak bekerja, dan tidak mengikuti pelatihan apapun. Dari jumlah ini, 5,23 juta tinggal di kota dan 4,7 juta lainnya di desa.

Fenomena ini berakibat pada semakin banyaknya anak muda yang tidak memiliki penghasilan, yang berarti tidak memiliki kewajiban pajak. Jika jumlah anak muda produktif terus menurun, maka negara akan kehilangan potensi penerimaan pajak yang seharusnya bisa digunakan untuk pembangunan. Kondisi ini bisa berdampak langsung pada ekonomi nasional dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.

Apa Itu NETT dan Mengapa Gen Z Banyak yang Tidak Produktif?

NETT merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan kelompok anak muda yang tidak sedang belajar, bekerja, maupun mengikuti pelatihan. Menurut data BPS, 23% dari total Gen Z di Indonesia masuk dalam kategori tersebut. Penyebab tingginya angka NETT di Indonesia cukup kompleks, mulai dari keterbatasan finansial, akses pendidikan yang masih belum merata, hingga minimnya lapangan kerja yang sesuai dengan keterampilan mereka.

Salah satu faktor terbesar adalah masalah ekonomi keluarga. Biaya pendidikan yang semakin mahal membuat banyak anak muda harus berhenti sekolah lebih awal dan kesulitan mendapatkan pekerjaan karena minimnya keterampilan yang dimiliki. Selain itu, akses pendidikan dan pelatihan masih belum merata, terutama di daerah pedesaan. Banyak anak muda yang tidak bisa mengikuti pelatihan karena terbatasnya fasilitas dan biaya.

Selain itu, lapangan kerja yang sesuai juga menjadi tantangan besar bagi Gen Z. Banyak perusahaan yang lebih memilih pekerja dengan pengalaman kerja dibandingkan dengan fresh graduate atau lulusan SMA yang belum memiliki keterampilan profesional. Akibatnya, banyak anak muda yang kesulitan mendapatkan pekerjaan pertama mereka.

Ada juga faktor mentalitas, di mana sebagian Gen Z lebih memilih menunggu kesempatan daripada aktif mencari peluang. Media sosial sering kali membuat mereka merasa minder karena melihat kesuksesan orang lain. Hal ini bisa menghambat semangat mereka untuk berkembang dan mencari jalan keluar dari kondisi yang sulit.

Dampak NETT Terhadap Ekonomi dan Pajak Negara

Dampak tingginya angka NETT terhadap ekonomi Indonesia cukup signifikan. Salah satu dampak paling nyata adalah berkurangnya pendapatan pajak negara. Pajak merupakan salah satu sumber utama pendapatan negara, yang digunakan untuk membangun infrastruktur, pendidikan, dan layanan publik lainnya. Namun, karena hampir 10 juta anak muda tidak memiliki penghasilan, maka mereka juga tidak bisa membayar pajak.

Jika kondisi ini terus berlanjut, maka beban pajak akan semakin berat bagi masyarakat yang produktif. Pemerintah akan kesulitan untuk menyeimbangkan pengeluaran dengan penerimaan pajak yang semakin menurun. Ini bisa berujung pada defisit anggaran yang semakin besar dan mempengaruhi berbagai sektor ekonomi.

Selain itu, meningkatnya jumlah anak muda yang tidak produktif juga bisa memperburuk angka pengangguran nasional, yang pada akhirnya bisa menghambat pertumbuhan ekonomi. Semakin sedikit orang yang bekerja, semakin rendah daya beli masyarakat. Jika daya beli turun, maka sektor bisnis juga akan terkena dampaknya, yang berpotensi menyebabkan resesi ekonomi dalam jangka panjang.

Dari sisi sosial, tingginya angka pengangguran di kalangan anak muda juga bisa meningkatkan kesenjangan ekonomi dan ketimpangan sosial. Jika hanya sebagian kecil anak muda yang memiliki akses terhadap pekerjaan dan pendidikan berkualitas, maka jurang antara si kaya dan si miskin akan semakin lebar. Ini bisa menimbulkan berbagai masalah sosial seperti meningkatnya angka kriminalitas dan keresahan di masyarakat.

Bagaimana Cara Gen Z Bisa Keluar dari NETT?

Meski situasi ini cukup mengkhawatirkan, bukan berarti tidak ada jalan keluar. Gen Z masih memiliki banyak peluang untuk menjadi lebih produktif, asalkan mereka mau bergerak dan mencari solusi.

Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah memanfaatkan pelatihan gratis atau terjangkau yang banyak tersedia di internet. Saat ini, sudah banyak platform seperti Coursera, Udemy, dan Skill Academy yang menyediakan kursus keterampilan tanpa biaya. Dengan memanfaatkan kesempatan ini, anak muda bisa meningkatkan keterampilan mereka dan memiliki nilai lebih di dunia kerja.

Selain itu, Gen Z harus lebih fleksibel dan tidak gengsi untuk memulai dari bawah. Banyak anak muda yang merasa malu untuk bekerja di posisi entry-level atau magang, padahal pengalaman kerja pertama bisa menjadi batu loncatan untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik di masa depan. Daripada terus menganggur, lebih baik mulai dari pekerjaan yang tersedia dan secara bertahap meningkatkan keterampilan serta pengalaman kerja.

Teknologi juga membuka peluang besar bagi Gen Z untuk mulai menghasilkan uang sendiri. Menjadi freelancer, content creator, atau membuka bisnis online bisa menjadi pilihan bagi mereka yang ingin memiliki penghasilan tanpa harus bekerja kantoran. Sebab, dunia digital menawarkan berbagai peluang, dari jualan online, dropshipping, hingga menjadi influencer. 

Jadi, Gen Z memang diwajibkan untuk mulai aktif mencari peluang dengan meningkatkan keterampilan mereka. Namun, yang lebih penting lagi, Gen Z harus memahami bagaimana cara mengelola uang mereka dengan benar. Karena pada akhirnya, bukan tentang seberapa besar uang yang kalian hasilkan, tetapi bagaimana cara mengelolanya agar terus bertumbuh. Jika ingin tahu lebih dalam tentang cara memiliki unfair advantage dalam finansial dan investasi properti, FAR Capital Indonesia siap menjadi panduan terbaik untuk membangun kestabilan keuangan dan mencapai financial freedom lebih cepat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Contact Us.

    +62 821-6262-51517
    FAR Capital Logo
    QUICKLINKS
    Articles
    Office Suite 15-7, Menara 1 Mont Kiara, 50480 Federal Territory of Kuala Lumpur.
    Disclaimer: © 2025 FAR Capital Indonesia. All Rights Reserved.