Sebagai generasi yang tumbuh di era serba cepat, Gen Z dihadapkan pada berbagai pilihan finansial yang memerlukan pertimbangan matang. Salah satu dilema yang sering muncul adalah memilih antara membeli properti atau mobil. Kedua pilihan ini sama-sama menarik, sama-sama mahal, dan sering dianggap sebagai simbol keberhasilan. Namun, pertanyaannya mana yang lebih cocok untuk Gen Z?
Tidak bisa dipungkiri, mobil menawarkan kenyamanan dan kemudahan, terutama bagi Gen Z yang memiliki mobilitas tinggi. Bagi banyak orang, memiliki mobil bukan hanya soal kebutuhan transportasi, tapi juga simbol gaya hidup. Mobil memungkinkan kita untuk pergi ke mana saja, kapan saja, tanpa harus bergantung pada transportasi umum. Selain itu, mobil memberikan rasa prestise, terutama di lingkungan sosial tertentu.
Namun, di balik semua itu, mobil memiliki kekurangan yang tidak bisa diabaikan, terutama dari sisi finansial. Mobil adalah aset yang nilainya terus menyusut seiring waktu. Begitu keluar dari showroom, harga mobil biasanya langsung turun. Belum lagi biaya perawatan, asuransi, pajak, dan bahan bakar yang cukup membebani.
Jika dihitung secara kasar, dalam lima tahun, nilai mobil bisa turun hingga 50% atau lebih, tergantung pada merek dan kondisi kendaraan. Artinya, jika kalian membeli mobil seharga Rp300 juta, kemungkinan besar nilainya hanya akan tersisa Rp150 juta atau bahkan lebih rendah dalam lima tahun.
Di sisi lain, properti adalah aset yang cenderung memiliki nilai tambah dari waktu ke waktu. Harga tanah dan rumah umumnya mengalami kenaikan setiap tahun, terutama di lokasi strategis. Properti tidak hanya memberikan keamanan finansial, tetapi juga bisa menjadi sumber penghasilan pasif jika dimanfaatkan dengan baik, seperti disewakan.
Misalnya, jika kalian membeli properti seharga Rp500 juta, ada kemungkinan nilainya akan meningkat menjadi Rp700 juta atau lebih dalam lima tahun, tergantung pada perkembangan area tersebut. Selain itu, memiliki properti juga berarti kalian memiliki investasi jangka panjang yang bisa diwariskan atau dijual kembali ketika dibutuhkan.
Namun, membeli properti juga bukan tanpa tantangan. Harga properti memang jauh lebih mahal dibandingkan mobil, sehingga memerlukan perencanaan keuangan yang lebih matang. Terlebih dengan adanya biaya tambahan seperti pajak, biaya notaris, dan perawatan juga perlu dipertimbangkan. Namun, semua biaya ini biasanya terbayar dengan kenaikan nilai properti di masa depan.
Ketika membandingkan properti dan mobil dari segi keuntungan finansial, jawabannya menjadi lebih jelas. Misalnya, jika kalian membeli mobil seharga Rp300 juta, nilainya akan menurun hingga sekitar Rp150 juta dalam lima tahun. Depresiasi ini menunjukkan bahwa kalian kehilangan Rp150 juta tanpa mendapatkan keuntungan finansial apa pun. Sebaliknya, jika kalian memilih untuk membeli properti seharga Rp500 juta, nilainya bisa meningkat menjadi Rp700 juta atau lebih dalam periode yang sama. Kenaikan nilai properti ini memberikan kalian keuntungan finansial sebesar Rp200 juta.
Dari perhitungan ini, jelas bahwa properti menawarkan potensi keuntungan yang jauh lebih besar dibandingkan mobil. Properti tidak hanya mempertahankan nilainya tetapi juga memberikan nilai tambah yang signifikan, sementara mobil cenderung menjadi liabilitas yang terus menggerus kekayaan kalian.
Sebagai Gen Z yang sedang merintis masa depan, sangat penting untuk memahami perbedaan antara aset produktif dan liabilitas. Mobil memang memberikan kenyamanan, tetapi pada dasarnya merupakan liabilitas karena nilainya terus menurun. Sebaliknya, properti adalah aset produktif yang dapat menghasilkan pendapatan atau meningkatkan nilai investasi kalian.
Jika kalian sedang mempertimbangkan antara membeli mobil atau properti, tanyakan pada diri sendiri, “Apakah ini akan membantu saya menghasilkan uang di masa depan?” Jika jawabannya tidak, maka kalian mungkin perlu memprioritaskan hal lain. Memahami konsep aset produktif adalah langkah awal untuk membangun masa depan finansial yang stabil.
Memilih antara properti atau mobil bukanlah keputusan yang mudah, terutama bagi Gen Z yang baru mulai membangun pondasi finansial mereka. Mobil mungkin terlihat menarik karena memberikan kenyamanan dan gaya hidup yang diinginkan. Namun, jika dilihat dari sudut perkalian jangka panjang, properti menawarkan manfaat finansial yang jauh lebih besar.
Alih-alih tergoda untuk membeli mobil mewah yang nilainya terus turun, pertimbangkan untuk mengalokasikan dana kalian ke aset produktif seperti properti. Dengan begitu, kalian tidak hanya meningkatkan nilai kekayaan kalian, tetapi juga mempersiapkan masa depan yang lebih stabil dan sejahtera.
Selain itu, penting untuk terus belajar ilmu properti dan keuangan dari sumber terpercaya seperti Unfair Advantage FAR Capital. Pengetahuan ini bisa menjadi langkah awal untuk mengelola aset secara cerdas dan memanfaatkan peluang investasi yang ada. Ingat, keputusan finansial yang bijak akan menentukan kualitas hidup di masa depan.
