Skor Kredit Jelek Bisa Hancurkan Keuangan, Ini 5 Cara Memperbaikinya!

Skor Kredit Keuangan. Foto: Freepik.com

Pernah dengar ungkapan bahwa skor kredit bisa menjadi salah satu penentu utama kondisi keuangan? Bagi sebagian orang, hal ini mungkin masih terdengar asing, tapi dampaknya bisa sangat besar, terutama jika skor kredit jelek.

Skor kredit sendiri adalah angka yang menunjukkan tingkat kepercayaan lembaga keuangan terhadap kemampuan mengelola utang. Biasanya, skor ini ditentukan dengan lima kolektibilitas (KOL), di mana angka yang lebih tinggi menunjukkan reputasi finansial yang buruk. Penilaian ini dihitung berdasarkan beberapa faktor seperti riwayat pembayaran, jumlah utang yang dimiliki, durasi riwayat kredit, dan jenis kredit yang digunakan.

Di Indonesia, skor kredit sering kali dipantau melalui Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) yang dikelola oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Lembaga keuangan seperti bank akan menggunakan data ini untuk menentukan apakah kalian layak mendapatkan pinjaman atau tidak. Dengan kata lain, skor kredit adalah “rapor” finansial yang mencerminkan kebiasaan pengelolaan uang kalian.

Jenis-Jenis Kolektibilitas dala Skor Kredit

Skor Kredit Keuangan. Foto: Freepik.com

Dalam sistem penilaian kredit, kolektibilitas dibagi menjadi lima kategori utama yang mencerminkan kualitas pengelolaan utang seseorang. Berikut adalah penjelasan mengenai setiap jenis kolektibilitas:

  1. Kolektibilitas 1: Lancar

Dalam hal ini peminjam selalu melakukan pembayaran selalu tepat waktu. Sehingga, membuat kreditur sangat percaya pada kemampuan finansial peminjam.

  1. Kolektibilitas 2: Dalam Perhatian Khusus

Peminjam melakukan keterlambatan pembayaran hingga 1 hingga 90 hari. Namun, hal ini masih dinilai cukup baik, tetapi mulai menunjukkan risiko.

  1. Kolektibilitas 3: Kurang Lancar 

Pembayaran pinjaman terlambat lebih dari 90 sampai 120 hari yang menyebabkan risiko gagal bayar meningkat.

  1. Kolektibilitas 4: Diragukan

Peminjam sudah melakukan keterlambatan pembayaran lebih dari 120 hari. Sehingga, kemampuan membayar sang peminjam akan sangat diragukan di masa depan.

  1. Kolektibilitas 5: Macet 

Keterlambatan pembayaran sudah lebih dari 180 hari. Maka, utang dianggap tidak bisa dilunasi, dan peminjam berisiko masuk daftar hitam.

Kenapa Skor Kredit Buruk Bisa Mengancam Kehidupan Finansial?

Skor Kredit Keuangan. Foto: Freepik.com

Skor kredit yang buruk bisa menjadi ancaman serius bagi stabilitas keuangan karena perannya yang sangat penting dalam berbagai aspek finansial. Jika nilainya rendah, konsekuensinya bisa berlapis, yakni kalian akan kesulitan mendapatkan pinjaman karena dianggap berisiko tinggi, atau meskipun disetujui, bunga yang dikenakan cenderung lebih besar. 

Tidak hanya itu, skor kredit jelek juga bisa menjadi hambatan untuk membeli rumah, mobil, atau barang besar lainnya secara kredit. Bahkan, beberapa perusahaan menggunakan skor kredit sebagai pertimbangan dalam proses perekrutan, terutama di sektor keuangan. Dengan kata lain, skor kredit yang rendah tidak hanya menciptakan masalah finansial langsung, tetapi juga dapat berdampak pada kualitas hidup secara keseluruhan.

Cara Mengatasi Skor Kredit yang Sudah Rendah

Skor Kredit Keuangan. Foto: Freepik.com

Jika skor kredit sudah terlanjur rendah, jangan khawatir. Kalian masih bisa memperbaiki reputasi finansial dengan lima langkah mudah di bawah yang bisa membuat penilaian skor kredit membaik.

1. Bayar utang tepat waktu

Disiplin membayar utang adalah kunci utama memperbaiki skor kredit. Jangan pernah menunda pembayaran cicilan, terutama untuk kartu kredit atau pinjaman bank. Kalau ada beberapa utang, prioritaskan pembayaran yang memiliki bunga paling tinggi atau yang sudah jatuh tempo.

2. Batasi penggunaan kredit

Jangan gunakan seluruh limit kartu kredit karena bisa bikin kalian terlalu bergantung pada utang. Idealnya, gunakan maksimal 30% dari total limit. Misalnya, kalau limit kartu kredit  Rp10 juta, cukup gunakan Rp3 juta saja. Hal ini menunjukkan kalian bisa mengontrol pengeluaran dan hanya memakai kredit untuk kebutuhan penting.

3. Periksa laporan kredit secara berkala

Kadang, skor kredit rendah bisa disebabkan oleh kesalahan dalam laporan kredit, seperti transaksi yang salah atau data yang belum terupdate. Rajinlah memeriksa laporan kredit melalui SLIK OJK untuk memastikan semuanya sesuai dengan kondisi sebenarnya.

4. Buat anggaran keuangan

Anggaran yang baik adalah fondasi keuangan yang sehat. Dengan anggaran, kalian bisa melacak pemasukan dan pengeluaran serta menghindari pengeluaran yang tidak perlu. Ini juga membantu kalian memastikan ada dana untuk membayar utang secara rutin.

5. Bangun riwayat kredit positif

Jika kalian belum memiliki riwayat kredit yang baik, mulailah membangun dari hal kecil. Ajukan kredit mikro atau cicilan barang dengan nominal yang ringan dan pastikan membayar tepat waktu. Ini akan membantu meningkatkan skor kredit secara bertahap.

Jadi, skor kredit adalah aspek penting dalam kehidupan finansial yang sering kali diabaikan. Oleh sebab itu, penting untuk terus menambah wawasan tentang keuangan agar kalian bisa membuat keputusan yang lebih baik di masa depan. Pelajari lebih banyak tentang manajemen keuangan, investasi, dan perencanaan masa depan untuk memastikan kondisi finansial tetap kuat dan stabil. Ingat, kesehatan finansial adalah investasi terbaik untuk masa depan!

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Dapatkan Penawaran Menarik dari FAR Capital!
    Newsletter
    Contact
    Email Us
    Copyrights of FAR CAPITAL INDONESIA 2024