Literasi keuangan menjadi salah satu topik yang semakin diperhatikan dalam beberapa tahun terakhir. Berdasarkan hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2024, yang dirilis oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Badan Pusat Statistik (BPS), indeks literasi keuangan di Indonesia tercatat mencapai 65,43 persen, meningkat signifikan dari 49,68 persen pada tahun 2022. Peningkatan tersebut menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pengelolaan keuangan semakin membaik.
Namun, yang lebih menarik dari survei ini adalah adanya perbedaan tingkat literasi keuangan berdasarkan gender. Hasilnya, perempuan memiliki indeks literasi keuangan yang lebih tinggi, yaitu 66,75 persen, dibandingkan laki-laki yang hanya mencapai 64,14 persen. Fakta ini mengejutkan sekaligus mematahkan stereotip bahwa laki-laki lebih unggul dalam hal pengelolaan uang. Lalu, mengapa perempuan bisa unggul dalam literasi keuangan? Apa yang membuat mereka lebih cakap dalam hal tersebut?
Perempuan memiliki keunggulan dalam literasi keuangan karena kebiasaan dan peran yang mereka jalani sehari-hari. Salah satu alasannya adalah ketelitian perempuan dalam mengelola uang. Dalam banyak kasus, perempuan sering bertanggung jawab atas anggaran rumah tangga. Mereka terbiasa mencatat pengeluaran, memprioritaskan kebutuhan, dan mencari cara untuk menghemat. Kebiasaan ini melatih mereka menjadi lebih terampil dan disiplin dalam memahami berbagai aspek finansial.
Selain itu, perempuan juga dikenal mampu multitasking dengan baik. Mereka menjalani berbagai peran, mulai dari ibu, istri, pekerja, hingga pengelola keuangan keluarga. Tanggung jawab ini memaksa mereka untuk mengambil keputusan keuangan yang efisien dan strategis. Hal tersebut membuat mereka lebih cakap dalam memahami konsep keuangan yang mungkin dianggap rumit oleh sebagian orang.
Faktor lain yang mendukung keunggulan perempuan adalah kepekaan mereka dalam mencari informasi. Sebelum membuat keputusan finansial, perempuan cenderung lebih banyak membaca, berdiskusi, atau bahkan mengikuti seminar dan pelatihan keuangan. Sikap ingin tahu tersebut dapat membantu mereka untuk memperluas wawasan tentang cara mengelola uang serta mengidentifikasi peluang investasi yang menguntungkan.
Tidak kalah penting, perempuan masa kini juga semakin sadar akan pentingnya kemandirian finansial. Banyak perempuan yang sudah mulai fokus pada menabung, berinvestasi, dan membangun bisnis untuk memastikan masa depan diri mereka aman.
Ternyata, semua hal ini membutuhkan literasi keuangan yang kuat, sehingga dapat menjadikan mereka semakin unggul dalam memahami dan mengelola keuangan, terlebih jika mereka harus menghadapi tantangan seperti kehilangan pasangan atau menjadi single parent dalam waktu yang tidak terduga. Dengan bekal tersebut, para perempuan tidak hanya dapat bertahan tetapi juga berkembang ke arah yang lebih baik.
Terakhir, literasi keuangan yang rendah sering kali menjadi penyebab utama dari masalah seperti utang yang menumpuk atau investasi bodong. Dengan pemahaman yang baik, perempuan dapat mengidentifikasi risiko dan mengambil langkah yang lebih aman untuk dirinya sendiri maupun keluarganya.
Bagi perempuan yang ingin meningkatkan literasi keuangannya, ada beberapa langkah sederhana yang bisa dilakukan. Pertama, mulailah dengan mencatat pengeluaran sehari-hari. Ini akan membantu memahami ke mana saja uang kalian digunakan.
Kedua, pelajari dasar-dasar keuangan, seperti cara kerja investasi, manajemen utang, dan asuransi. Banyak informasi yang bisa diakses melalui buku, artikel online, atau video edukasi di platform digital mengenai keuangan untuk pribadi maupun keluarga.
Ketiga, ikuti seminar atau pelatihan keuangan. Banyak lembaga yang menyediakan pelatihan keuangan secara gratis atau dengan biaya terjangkau. Keempat, jika memungkina konsultasikan keuangan kalian dengan ahli keuangan atau financial planner. Hal ini tentunya dapat memberikan panduan sesuai kebutuhan kalian untuk mencapai tujuan finansial.
So, hasil survei SNLIK 2024 sudah menunjukkan bahwa perempuan memiliki literasi keuangan yang lebih tinggi dibandingkan laki-laki. Hal ini membuktikan bahwa perempuan memiliki peran yang sangat penting dalam mengelola keuangan, baik untuk keperluan pribadi maupun keluarga.
Namun, memiliki literasi keuangan saja tidak cukup. Penting untuk mengombinasikan pemahaman ini dengan strategi yang tepat. Salah satu langkah yang bisa diambil adalah memahami unfair advantage dari FAR Capital, yang mengajarkan bagaimana memanfaatkan peluang finansial dan mengelola aset secara strategis untuk masa depan yang cerah.
