Mau Akad Properti? Ini Biaya-Biaya yang Harus Dibayarkan ke Bank Sebelumnya!

Membeli rumah atau apartemen adalah impian besar bagi banyak orang yang. Namun, ada hal penting yang sering luput dari perhatian calon pembeli, yaitu biaya-biaya yang harus dibayarkan sebelum akad atau serah terima rumah. Biaya ini biasanya terkait dengan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) atau Kredit Pemilikan Apartemen (KPA) yang menjadi solusi umum untuk pembiayaan properti. 

Biaya KPR atau KPA adalah serangkaian pengeluaran yang perlu dikeluarkan dalam proses pengajuan dan pemberian kredit oleh bank untuk membeli rumah atau apartemen. Biaya ini tidak sedikit, karena biasanya berkisar kurang lebih 5 persen dari plafon pinjaman yang diajukan. Komponen biaya tersebut pun meliputi biaya notaris, administrasi, asuransi, dan pengendapan dana.

Dengan memahami rincian biayanya, kalian dapat memperkirakan dana tambahan yang perlu disiapkan, selain uang muka (down payment) rumah. Sebab, hal tersebut sangat penting diperhatikan agar proses pembelian properti berjalan lancar tanpa kendala soal keuangan.

Komponen Biaya KPR/KPA Sebelum Akad Rumah

  1. Biaya Notaris
    Notaris memiliki peran penting dalam memastikan keabsahan dokumen properti dan perjanjian kredit. Berikut adalah beberapa komponen biaya notaris:
  • Clearance sertifikat: Untuk memastikan status sertifikat tanah bebas sengketa.
  • Akta SKMHT (Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan): Dasar hukum bagi bank untuk menjadikan properti sebagai jaminan kredit.
  • Akta Perjanjian Kredit: Dokumen resmi yang mencakup detail pinjaman, seperti bunga, tenor, dan kewajiban pembayaran.
  • Akta APHT (Akta Pembebanan Hak Tanggungan): Akta ini memberikan hak tanggungan atas properti kepada bank hingga kredit lunas.
  • PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak): Biaya administrasi untuk pengurusan dokumen tanah.
  1. Biaya Administrasi Bank
    Bank juga mengenakan biaya administrasi untuk memproses pengajuan kredit, termasuk analisis kelayakan finansial calon debitur dan verifikasi dokumen.
  2. Asuransi
    Dalam pembelian properti melalui KPR, ada dua jenis asuransi yang wajib dimiliki, yaitu asuransi jiwa yang bertujuan untuk melindungi bank jika debitur meninggal sebelum melunasi kredit. Kemudian, ada pula asuransi kebakaran atau properti dengan memberikan perlindungan terhadap risiko kerusakan properti selama masa kredit.
  3. Pengendapan Dana
    Bank sering meminta calon debitur untuk menyimpan sejumlah dana dalam rekening tertentu sebagai jaminan tambahan. Dana ini biasanya masyarakat umum kenal dengan sebutan biaya provisi.

Perhitungan simulasi Biaya

Untuk memberikan gambaran lebih jelas, kalian bisa mencoba lakukan simulasi dengan jumlah pinjaman yang ingin diajukan ke bank untuk membeli rumah, sebagai contoh ada sebuah rumah dengan plafon seharga Rp 400 juta. Jika plafon pinjaman KPR adalah Rp400 juta dan total biaya KPR/KPA sebesar 3,5 persen dari plafon, maka perhitungannya sebagai berikut:

Biaya KPR/KPA

Biaya kali ini dihitung berdasarkan 3,5 persen dari plafon yang meliputi administrasi, asuransi, dan pengendapan dana.

  • 3,5% x Rp 400.000.000 = Rp 14.000.000

Biaya Notaris

  • Akta SKMHT: Rp 2.000.000
  • Clearance sertifikat: Rp 1.500.000
  • Akta Perjanjian Kredit: Rp 2.500.000
  • Akta APHT: Rp 2.000.000
  • PNBP: Rp 1.000.000
  • Total biaya notaris: Rp 9.000.000

Jadi, total biaya sebelum akad: Rp 14.000.000 + Rp 9.000.000 = Rp 23.000.000. Dengan perhitungan tersebut, kalian dapat lebih dahulu mempersiapkan dana tambahan untuk menutup semua biaya yang diperlukan sebelum akad. Hal ini bertujuan untuk memperkirakan finansial kalian dalam jangka waktu yang panjang.

Tips Meminimalkan Beban Biaya

Agar tidak terlalu terbebani, ada beberapa langkah yang bisa kalian lakukan. Pertama, pilih bank dengan biaya administrasi rendah, karena setiap bank memiliki kebijakan berbeda. Kedua, negosiasikan biaya notaris, terutama jika kalian membeli rumah dalam proyek perumahan yang menawarkan pembelian secara kolektif.

Ketiga, manfaatkan promo KPR dari bank, seperti diskon biaya administrasi atau bunga rendah yang sering ditawarkan pada periode tertentu. Terakhir, siapkan dana cadangan untuk menghadapi biaya tak terduga yang mungkin muncul. Dengan strategi ini, kalian dapat mengelola biaya dengan lebih baik tanpa harus mengorbankan rencana membeli rumah impian.

Memang, memiliki rumah adalah investasi besar yang memerlukan perencanaan matang, termasuk memahami semua biaya yang harus dikeluarkan sebelum akad. Dengan mempersiapkan dana untuk biaya KPR/KPA, kalian dapat menghindari kejutan yang tidak menyenangkan dan memastikan proses pembelian properti berjalan lancar.

Di sisi lain, penting juga bagi kalian untuk memperdalam ilmu properti agar tidak salah langkah. FAR Capital hadir dengan unfair advantage berupa pengetahuan dan strategi investasi properti yang terbukti efektif. Dengan pengalaman bertahun-tahun, FAR Capital sudah membantu ribuan orang memiliki properti pertama mereka dengan cara yang cerdas dan terencana. 

Jadi, persiapkan semuanya dengan bijak, termasuk memperkaya wawasan kalian dengan ilmu dari FAR Capital. Dengan begitu, perjalanan kalian menuju kepemilikan rumah tidak hanya lancar, tetapi juga penuh manfaat jangka panjang!

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Dapatkan Penawaran Menarik dari FAR Capital!
    Newsletter
    Contact
    Email Us
    Copyrights of FAR CAPITAL INDONESIA 2024